14 December 2009

5cm.




Judul buku : 5cm.
Pengarang : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Juml. halaman : 381 + x (cetakan ke-12)
Harga : Rp 54.500,-

Lima sahabat telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe paling terkenal di Jakarta, sampai nonton layar tancap. Semuanya penggemar film, dari film Hollywood sampai film yang nggak kelas--kecuali film India karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan di dunia atau masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dalam bentuk joget.

Suatu saat karena terdorong oleh rasa bosan di antara satu dan yang lain, mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Selama tiga bulan berpisah itulah telah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya.

Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Sebuah perjalanan yang telah mengubah mereka menjadi manusia seungguhnya, bukan cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama.

"Ada yang pernah bilang kalau idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi muda...."

Karakter utama:
  1. Arial. Arial adalah sosok paling ganteng di antara mereka. Berbadan paling besar. Selalu patuh pada semua jenis peraturan. Meskipun gitu, Arial selalu tertawa paling keras, jadi kalo nggak ada dia rasanya kurang rame. Satu hal yang paling aneh dalam diri Arial adalah dia suka kecap. Memang normal sih, tapi Arial berprinsip "Apapun makanannya, harus ada kecap". Sampai-sampai makan sayur asem aja pake kecap (iya, jangan dibayangin. Saya aja merasa mual ngebayanginnya).
  2. Riani. Riani cantik, pakai kacamata, cerdas. Satu-satunya kaum Hawa di geng ini. Riani punya inner beauty yang membuat orang pasti ngedengerin dia kalo dia lagi ngomong. Menjadi penengah dan penyejuk di antara gerombolan2 orang "gila" ini. Apa lagi ya tentang Riani? Tipikal cewek perfect lah.
  3. Zafran. Seorang penyair yang selalu bimbang. "Jangan bawa aku ke duniamu!" Pasti itu tanggapan orang2 yang kenal dengan dia. Selalu siapkan tali untuk mengikat Zafran kalo dia sudah mulai membentangkan tangan dan berpuisi. Zafran ini orangnya kurus, ceking, kayak kapur tulis. Penyuka warna merah dan hitam.
  4. Ian. Paling bengkak badannya. Kebalikan Zafran, Ian berbadan gendut, mirip sama boneka Dufan. Penggemar bola yang nggak bisa maen bola. Ian selalu mempunyai ritual yang didukung oleh kaum Adam, dua minggu sekali ke Glodok untuk membeli "Pieces of Lust".
  5. Genta. Bisa dibilang pemimpin geng Power Rangers ini. Orang yang selalu enak untuk diajak apa aja (maen basket bareng Arial, berfilosofi nggak jelas bareng Zafran, curhat lama2 sama Riani, ke Glodok bareng Ian). Tapi Genta juga sering menyendiri dalam dunianya.
Review singkat:

Bintang 5 buat novel ini. Mas Donny berhasil menggabungkan unsur humor, motivation training, kisah cinta, dan persahabatan dengan pas. Bahasanya enak buat dibaca, terasa mengalir begitu saja. Dibaca berapa kali pun saya tetap merasa kagum dan tersentuh saat membaca endingnya. Pertama kali baca perasaan saya campur aduk: ketawa dengan humor yang natural, sedih dan tersentuh dengan kisah-kisahnya, bahkan hampir menangis saat para tokoh menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bendera (dari Cokelat). Salah satu kelebihan buku ini seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, yaitu dapat mencampuradukkan semua emosi pembaca. Ending yang biasa dapat ditutupi lewat jalan cerita yang mengalir dan enak dibaca. Banyak kata2 bagus yang bisa dikutip dari novel ini. Antara lain yang berbekas dalam diri saya sampai saat ini adalah
"Setiap kamu punya mimpi atau kenangan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu. Jangan menempel. Biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu."
"Dan semuanya akan tambah indah kalo lo tetap jadi diri lo sendiri, bukan orang lain..."

28 November 2009

Back to October and November 2009

Waw, akhirnya saya di Madiun dan ngepost lagi. Memang kemarin-kemarin saya lagi nggak ada bahan buat ditulis. Dan posting hari ini hanya untuk merenungi apa yang telah terjadi pada bulan Nopember ini. Walau hari ini bukan hari terkakhir di bulan kesebelas ini.

Bulan Oktober tahun ini diawali dengan Ujian Komprehensif (hal 'buruk' ini tidak perlu saya bahas) dan acara yudisium (pengumuman kelulusan secara resmi) di kampus. Acaranya berlangsung cuma selama 1-1,5 jam. Dan dalam yudisium itu kami (kira-kira ada 7 kelas @ 38 anak) dipanggil satu-persatu berdasarkan peringkat indeks prestasi. Dan alhamdulillah saya masih berada di range "Sangat Memuaskan". Soalnya di kampus saya cuma ada 3 golongan, yaitu Terpuji (saya menyebutnya klan dewa dan tidak mungkin saya termasuk klan ini), Sangat Memuaskan, dan Memuaskan (saya juga tidak berharap masuk ke golongan ini). Soal berapa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saya alhamdulillah lagi masih 3,...

Dan kemudian, kegiatan agak berkesan adalah perpisahan akuntansi di malam hari. Banyak acara pada malam itu, di antaranya band kampus, pemutaran film (yang nggak berkesan sekali), dan peluncuran kembang api. Jangan lupakan juga penguburan Time Capsule (20 tahun mendatang akan dibuka). Acara ini benar-benar milik Akunisti (sebutan untuk mahasiswa akuntansi). Acara yang sebelumnya kurang berkesan ini untunglah ditutup dengan agak berkesan. Foto-foto narsis dengan kawan-kawan kelas, kos, kampus (mungkin kalau ada waktu akan saya upload fotonya). Dan ending song dari acara ini yang membuat saya agak terharu "You've Got A Friend". Entah kenapa, lagunya nyentuh banget. Apalagi pas nyanyi, kami sambil megang kembang api, dan panitia juga meluncurkan kembang api lainnya.
NB: And I met her here, dan pikiran saya berkata "Wow, she's really beautiful!". Tapi tetap saja saya tidak sanggup mengajaknya bicara (speechless).

Acara atau prosesi sakral selanjutnya: wisuda. Acaranya diadakan bertepatan dengan hari pahlawan, 10 Nopember 2009. Dan anehnya, tidak berbekas apa-apa pada diri saya. Setelah mendengarkan basa-basi dari pihak-yang-wajib-mengucapkan-basa-basi-tersebut saya dipanggil di urutan ke-160. Lama juga. Setelah itu, ya sudah. Begitu aja.
NB: I met her again, secara tidak sengaja. Dapet fotonya walau bertiga bareng teman saya.

Dan beberapa hari lalu acara kampus di bulan Nopember ini ditutup dengan pemberkasan dan pengumuman penempatan. Cita-cita dan impian saya adalah masuk ke BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Tapi, yah, Alloh swt. menempatkan saya di Departemen Keuangan. Apalah daya, dan di saat itu saya benar-benar agak merasa kecewa. Tapi, ya alhamdulillah semoga itu yang terbaik bagi hidup saya kelak. Amin...

Mungkin itu kejadian-kejadian yang perlu saya ingat dan renungkan di 2 bulan lalu. Sesuatu yang kita harapkan belum tentu kita dapatkan (bijak mode: on). Besok hari Senin (30 Nop) saya akan kembali ke Jakarta dan menyelesaikan urusan saya dengan kampus. Untuk rencana bulan Desember mendatang, saya akan menulis 2 cerpen (kalau sempat) dan beli jaket NDI (mudah-mudah uang bulanan cepet turun). Sampai jumpa di Ibukota!
And I wish I can meet her again...

01 November 2009

Puisi di Kala Senggang

Pagi ini saya datang ke CD Park (sebutan untuk taman kampus) daripada bengong di kos. Akhirnya bikin dua puisi iseng ini deh...

Puisi pertama ditulis saat melihat daun-daun kering berguguran.

Birama 1/1

Satu per satu hitungan jam
Aku menggeliat dari tidurku
Dari dekapan ibu aku berontak
Menuju fase kehidupan baruku

Satu per satu hitungan tahun
Tubuhku kaku
Tangan kekar, kaki tegar, wajah sangar
Aku masih mencari hidup

Satu per satu
Rambutku berjatuhan
Tubuh renta, kaki lunglai
Tangan tak lagi kekar, kering dan rapuh
Apakah ini hidup?

Puisi kedua terinspirasi setelah membaca sebuah artikel dari blog teman.

Asa

Tubuh bugar
Wajah sumringah
Air mata bahagia
Pergi dari rumah membawa asa

Tubuh, tulang berbalut kulit
Wajah, pucat dan sendu
Tak ada air mata
Kembali ke rumah tinggal nama

21 October 2009

Mati Beku Stage 4

Level -40
Bahasa gaulkan soalnya. Hati-hati harus tepat. Trus cari judulnya dengan bantuan Om. Berhubungan dengan buku/film/suatu pertunjukan.

Level -41
Cek daleman. Lihat judul dan cari tahu apa maksudnya. Gaulkan salah satu kata di soal, tapi harus cari yang tepat. Minta bantuan Om.

Level -42
Kerjakan saja yang diperintahkan. Persamaan matematika sederhana kok.

Level -43
Lapis 1: WYSIWYG (what you see is what you get). Gambar apa itu? Dalam bahasa gaul.

Lapis 2: Cek daleman. Ada dua kata yang aneh? Pada kata pertama gaulkan juga angka-angka yang mengapitnya. Selanjutnya, ganti marga dengan kata kedua. Download filenya.

Lapis 3: Buka file yang telah didownload dengan program pengolah kata sederhana. Pertama cek "judul"nya. Kalau tidak tahu, tanya ke Om. Trus ada kalimat-kalimat aneh juga kan? Konversikan kalimat tersebut. Setelah ketemu hasil konversinya, tanya ke Tante. Cari kata ilmiahnya.

Level -44
WYSIWYG again, tapi dalam bahasa ibu.

Level -45
Lapis 1: Cek daleman, tahu maksudnya kan?

Lapis 2: Cek daleman lagi. Tanya ke Om siapa yang ngomong seperti itu.

Level -46
Langkah 1: Cek daleman dulu. Ada sesuatu yang aneh yang mengingatkan pada sebuah deret?

Langkah 2: Tanyakan soal ke Om. Nanti hasilnya sesuatu yang familiar. Ambil satu kata saja.
Jawabannya adalah gabungan hasil pada langkah 1 dan langkah 2.

Level -47
Lapis 1: Tulis saja, jawaban sudah tersedia di depan mata.

Lapis 2: Ups, ternyata "Maaf, halaman yang Anda cari tidak ditemukan". Jangan ragu, coba cek daleman.

Level -48
Kalau ini harus benar-benar teliti. Gunakan tikus untuk menjelajahi gambar. Ada sesuatu yang keluar jalur. Kalau sudah ketemu, sebutkan nama negaranya.

Level -49
Cek daleman. Tanya ke Om atau Tante. Hal pertama yang terlintas di pikiran setelah membandingkan daleman dengan hasil hasil yang didapat.

Level -50
Soal tidak berpengaruh. Cek daleman. Ada angka dan tulisan yang aneh kan? Nah, perlakukan si tulisan itu seperti angka.

Level -51
Kalau menurut saya sih, level ini hanya masalah logika. Coba cari persamaan yang ada di soal. Jangan lupa gunakan kaum Romawi.

Level -52
Tanya Om tentang Kumon 5A. Perlakukan gambar dengan cara Kumon 5A. Jawabannya nggak membentuk sebuah kata yang punya arti, jadi disarankan untuk bruteforce.
Superclue: Bahasa betawi dari salah satu rasa susu/permen.

17 October 2009

Mati Beku Stage 3

Level -27
Yang hobi maen Notpron juga pasti bingung, ini Mati Beku atau Notpron. Tapi lanjut aja kayak maen Notpron. Bagi yang belum tahu, saya beri tahu level ini ada 3 lapis (bukan langkah lho).

Lapis 1: Tinggal ikuti perintahnya. Gerakkan kursor ke tempat yang dituju

Lapis 2: Kalo ke lapis ini ada yg berubah, berarti buat ke lapis selanjutnya juga harus diubah

Lapis 3: Sebenarnya ini yang penting. Ingat "ini bukan not pron". Masih nggak ngerti? Jadikan bahasa gaul aja. Trus ingat persamaan matematika [negatif] x [negatif] = [positif]. Dan jangan kembali dulu ke jalan Mati Beku.

Level -28
Langsung tanya ke Om. Dua-duanya sekaligus. Kembalilah ke jalan Mati Beku.

Level -29
Sampai sekarang saya belum tahu apa hubungan soal dengan buku yang dimaksud. Jadi begini, level ini berhubungan dengan salah satu serial makhluk penghisap darah yang baru-baru ini terkenal. Cari bukunya. Jangan lupa cek daleman.
Superclue: Ini seri yang berbeda dari novelnya Bu Meyer.

Level -30
Ada yang berbeda dari level-level sebelumnya. Kalau sudah tahu, tanya ke Om.

Level -31
Huruf yang cetak tebal coba baca dengan cepat. Trus minta bantuan Om atau Tante. Cari nama kota yang berhubungan dengan itu.
Superclue: Cari yang memiliki "tanda"

Level -32
Langkah 1: Denger suara aneh? Download dulu deh (File - Save Page As).

Langkah 2: Kalau sudah didownload, "balikkan" dengan program pengolah suara paling sederhana (ada di setiap kompi kok).

Langkah 3: Tahu magic numbernya kan? Gabungkan dengan daleman level sebelumnya. Minta bantuan Om.

Langkah 4: Sudah tahu namanya? Cari nama lainnya. Ini berhubungan dengan simbol matematika. Minta bantuan gabungan dari Om dan Tante.
Superclue: Hanya satu kata.

Level -33
Cek daleman. Ada yang salah, tulis yang benar.

Level -34
Tahu bilangan kuadrat yang kalau dijumlahkan hasilnya 34? Balik ke level yang sesuai dengan salah satu bilangan tersebut. Cek dalemannya. Tanya ke Tante. Berhubungan dengan sebuah operasi yang dilakukan waktu Perang Dunia II.

Level -35
Cari tahu maksud dari "negara rendah". Negara-negara ini benar-benar rendah. Cari nama persekutuannya di Om atau Tante.
Superclue: Singkatan dari nama 3 negara.

Level -36
Kembalilah ke awal Stage 3 ini. Ada sesuatu yang mirip sama gambar di soal kan? Cari tahu yang dilingkari. Gunakan situs "Tabung Kamu".

Level -37
Langkah 1: Ada yang harus didonlot lagi tuh. Cari siapa komposernya.

Langkah 2: Gabungkan dengan nama agen mata-mata/detektif paling terkenal.

Level -38
Bawa pulang gambar. Cek dalemannya.

Level -39
Langkah 1: Cek daleman dan tanya Om.

Langkah 2: Cocokkan soal dengan tanggal episode tersebut.

Langkah 3: Temukan siapa "prime suspect"nya. Tulis nama lengkapnya. Bisa ditanyakan ke Om.