09 August 2014

Project X : Launching (Part 3)

Huff.. baru sempat update blog lagi.
Setelah sebelumnya saya ceritakan bagaimana proses lahirnya novel kami ini (sepertinya ada beberapa tanggal yang keliru juga) :P Sekarang saya mau posting beberapa foto tentang kegiatan launching buku yang sudah dilaksanakan.

Please, enjoy it!

3 pembicara + mbak moderator di Jakarta Book Fair 2014 (27 Mei 2014)

 Anggota forum NDI yang datang (gosipnya sih ini jumlah terbanyak yang pernah kumpul)

 Bedah buku pertama di TGA Margo City, Depok (12 Juli 2014)

 Bedah buku kedua di BIP Bandung (20 Juli 2014)

 Bedah buku Radio Metro FM Surabaya (20 Juli 2014)
-dan merupakan pengalaman pertama bagi saya *deg-degan*

Bedah buku di Gramedia Manyar Surabaya (20 Juli 2014)

Banyak sekali hal berkesan yang saya alami. Mulai dari membentuk tim, bekerja sama dan menyatukan pendapat, sampai tahu rasanya bagaimana dikejar deadline. Dan pengalaman yang paling membekas adalah siaran di radio. WOW!!! Waktu datang ke tempat siarannya, pikiran pertama yang terlintas adalah "O, begini toh yang namanya ruang siaran itu." Ditambah lagi saat jadi pembicara bedah buku di depan umum dan orang-orang yang tidak saya kenal. Meskipun awalnya ndredeg dan tangan saya basah, ternyata setelah acara berjalan saya jadi nyantai.

Yah, itulah sekelumit kisah saya dan teman-teman dalam melahirkan sebuah novel dengan genre yang tidak umum : detektif. Sekarang kami sedang memasak ide dan mengumpulkan bumbu cerita untuk membuat novel lanjutannya. Ditunggu saja kelahiran buku kedua kami. :D

Mengutip perkataan salah seorang penulis yang tidak terkenal

"Beli bukunya dan jangan sampai pinjam teman :P"

Silakan kunjungi Forum kami di Net Detective Indonesia
Grup Facebook di Grup FB
Fanspage Buku Project X di Fanspage

Sumber gambar : Dokumen Pribadi

22 July 2014

Project X : Deadline (Part 2)

Minggu kedua bulan Februari, berry-baranomiya mengirimkan pesan di dinding grup Tim Penulis "Guys, penerbitnya tertarik untuk menerbitkan kumcer kita!!"

Reaksi pertama saya : HUWOOOOWW!!

Benar-benar tidak disangka. Kurang dari satu bulan pihak penerbit sudah memberikan jawaban. Saya tidak menyangka akan secepat ini. Namun di balik kabar gembira itu kami ternyata harus mengubah konsep buku yang akan diterbitkan. Bukan sekedar kumpulan cerita, tetapi menjadi sebuah novel. Novel dengan aturan-aturan seperti tokoh, alur, setting, dan sebagainya. Kami pun berunding (lewat dunia maya) menentukan jalan cerita calon novel tersebut. Agar tidak terlalu banyak mengubah sebelumnya, kami memutuskan untuk membuat sepuluh cerita pendek (10 kasus) yang nantinya akan saling berhubungan.

Dua bulan. Kira-kira pertengahan bulan April, paling cepat kami harus menyelesaikan naskah. Jadi, masing-masing penulis diberi jatah untuk menulis dua cerita dengan sudut pandang tokoh yang dibuatnya. Saya sendiri yang masih sibuk dengan dunia nyata merasa sedikit kesulitan. Menyelesaikan dua cerita paling tidak ada 40 halaman A4 spasi 1,5 jenis huruf TNR. Disinilah saya mulai memaksa untuk mengubah jam kegiatan rutin saya. Pulang kerja jam 5 sore, saya baru dapat mengerjakan draft pukul 8 malam. Paginya sebelum berangkat kerja saya sempatkan menulis walaupun hanya dapat satu atau dua halaman. Tidak ketinggalan juga mencuri-curi waktu di kantor untuk menambah halaman :D

Satu cerita selesai. Kalender sudah memasuki tanggal 10 Maret. Waktunya menyelesaikan cerita kedua. Saya pikir dengan waktu tersisa satu bulan lebih sedikit saya sanggup membuat cerita selanjutnya. Kesulitannya adalah saya harus menemukan ide baru lagi untuk cerita kedua ini. Sempat mengalami kebuntuan ide saya akhirnya bertanya pada teman-teman Tim Penulis. Untungnya setelah ada beberapa masukan saya menemukan ide baru dan jalan ceritanya. Kira-kira akhir Maret, berry mengirim pesan di dinding grup "Tanggal 11 April besok saya mau ketemuan sama pihak penerbit, dan mereka minta naskah kita harus sudah selesai."

Reaksi saya : bengong, panik, HYAAAA!!

Deadline dimajukan satu minggu dari jadwal. Dan cerita saya baru sampai setengahnya. Satu minggu untuk menyelesaikan cerita kedua. Lagi-lagi saya sempat ragu kalau ceritanya akan selesai tepat waktu. H-2 sebelum rapat dengan penerbit. 80% cerita sudah jadi hanya tinggal menuliskan ending. Gawatnya saya terkena writer's block atau kebuntuan ide. Saya bingung harus seperti apa ending cerita ini agar bisa terlihat selogis mungkin. Dengan terpaksa saya minta bantuan berry untuk memberi masukan ending cerita saya. Setelah mengikuti sarannya dan mengembangkan sesuai kemampuan saya cerita kedua pun selesai. Waktu itu sekitar pukul 11 malam tanggal 10 April *fyuh*

Akhirnya tanggal 11 April draft naskah kami masuk ke penerbit. Kami diberi waktu satu bulan lagi untuk edit terakhir. Dan sembari itu proses reading dan editing di penerbit juga berjalan. Satu bulan kemudian draft naskah kami masuk ke proses pencetakan. Sebelum itu ada pemilihan cover buku. Kami disodori tiga jenis sampul novel dan harus memilih salah satu. Untuk pemilihan judulnya langsung dipilihkan oleh pihak penerbit. Awalnya kami sempat mengajukan judul "Code Name : NDI" tapi mungkin karena dinilai tidak menjual, pihak penerbit mengganti judul menjadi "Project X : The New Beginning of Net Detective Indonesia". Panjang sih, tapi saya rasa judulnya ini menyimpan pesan bahwa akan ada buku selanjutnya (aamiin....)

Kabar mengejutkan bagi saya selanjutnya adalah Launching di Jakarta Book Festival :O

21 July 2014

Project X : Sebuah mimpi kecil NDI (Part 1)

Awalnya saya tidak menyangka kalau usulan seorang anggota forum yang saya ikuti akan menjadi kenyataan. NDI alias Net Detective Indonesia awalnya hanya sebuah forum bagi pencinta cerita-cerita detektif, misteri, maupun teka-teki. Saya lupa sudah pernah saya tulis disini belum ya...

Singkatnya, di forum ini kita bisa membuat cerita kasus fiktif dan sekaligus memecahkan cerita kasus anggota lain. Nah, cerita atau kasus yang sudah ter-solved itu dikumpulkan di satu loker, kami menyebutnya Solved Case Room. Beberapa tahun yang lalu, kalau nggak salah tahun 2011, seorang teman kami (id : Vicaksana) membuat sebuah thread/topik diskusi "bagaimana seandainya kasus-kasus yang sudah selesai tersebut dibuat menjadi buku kumpulan cerita". Saya ingat alasannya adalah agar cerita-cerita tersebut tidak hanya mengendap di arsip forum dan kemudian dilupakan begitu saja. Waktu itu tentu saja saya yang dari dulu gemar menulis sangat tertarik dengan idenya tersebut. Namun, karena peminatnya yang sedikit dan si thread maker menghilang entah kemana akhirnya ide tersebut tertunda.

Awal tahun 2012, saya kembali berbincang dengan salah satu teman lain (id : berry-baranomiya) yang kelihatannya dia sangat tertarik juga dengan usul tersebut. Dibentuklah satu grup di media sosial (facebook), NDI Publisher, yang bertujuan untuk menampung teman-teman lain yang berminat melanjutkan proyek kumpulan cerita tersebut. Dari beberapa anggota forum yang masih aktif, kami berdua mengambil sekitar 10 orang untuk bergabung dalam tim penulis. Dimulailah rencana yang tertunda itu.

Kami ber-12 mulai memilah kasus yang ada di Solved Case Room yang layak diolah menjadi sebuah cerita pendek. Banyak sekali masukan dan perdebatan dari teman-teman yang lain. Misalkan, kasusnya kurang logis lah atau malah kasusnya sudah berbentuk cerita utuh tapi terlalu panjang. Hingga terkumpul 10 cerita/kasus yang akan kami edit menjadi sebuah cerita berstruktur. Entah karena kesibukan masing-masing anggota atau memang tidak ada lagi minat, kami sempat vakum sekitar satu tahun. Tahun 2013 NDI Publisher benar-benar sepi. Padahal 80 persen cerita sudah kami edit bersama. Saya hanya sesekali menanyakan "apa kabarnya grup ini?" namun respon yang masuk sedikit.

Kalau tidak salah sekitar bulan November tahun 2013, berry-baranomiya tiba-tiba mengirim pesan pribadi "kak Toto, kira-kira masih mau melanjutkan proyek kumcer ini nggak?" Tentu saja saya sangat berminat menerbitkan sebuah buku atau paling tidak melihat tulisan saya ada di salah satu buku yang terpajang di Gramedia. Namun saya sempat ragu apakah nanti tidak akan mandeg lagi seperti kemarin. berry berkata kalau nantinya dia akan menghapus semua anggota di NDI Publisher dan akan merekrut kembali mereka yang punya minat besar. Akhirnya selang beberapa minggu terkumpullah kami berlima : saya (raito/R6), berry-baranomiya, nuno zhinigami, Atsavin Khaizuran, dan Sang newbie beraksi. Dengan nama grup baru kami ubah menjadi Tim Penulis NDI.

Kami berlima pun mulai mengedit naskah yang setengah jadi tersebut. Lagi-lagi mungkin karena kesibukan di dunia nyata, grup baru ini pun mulai sepi. Tapi sekitar pertengahan Januari 2014 berry-baranomiya memberi kabar di grup kalau dia sudah memasukkan naskah kami tersebut ke salah satu penerbit. HUWOOOW!! Saya sendiri terkejut, deg-degan, gemeteran. Yang saya tahu memang penerbit yang dituju merupakan spesialisasi dalam cerita misteri/detektif. Dan saya sedikit yakin kalau naskah kami ditolak, karena masih setengah jadi dan saya rasa sedikit kacau dalam ejaannya. Tapi antara yakin dan tidak akan diterima, saya sendiri tidak terlalu memikirkannya. Kalaupun ditolak berarti kami masih ada waktu untuk memperbaikinya.

Satu bulan kemudian kami mendapat jawaban dari penerbit....

09 June 2014

enigma

AWAS SPOILER!!!


Judul Buku : enigma
Pengarang : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Grasindo
Jumlah Halaman : 224 halaman

Pertama kali melihat sampul buku ini dan membaca judulnya, saya pikir ini pasti cerita misteri. Saya sering baca biasanya "enigma" itu berkaitan dengan sesuatu yang misterius. Jujur saja, saya tidak langsung membaca buku ini setelah saya beli. Beberapa bulan teronggok di lemari, beberapa hari yang lalu baru sempat saya pungut lagi. Ada godaan lain yang lebih besar dari buku ini :P

Saya buka halaman pertama. Sebelumnya saya baca lagi tagline di judulnya. Menarik. Bagian prolog masih  belum membuat saya tertarik karena tidak ada sesuatu yang 'wah'. Malahan membuat bingung karena terdapat beberapa pengulangan kata. Masuk ke Bab 1. Oke. Memang masih belum jelas, tapi saya tertarik membacanya karena pemilihan font yang berbeda dari novel umumnya. Lembar berikutnya, ada nama seorang tokoh. Saya jadi berpikir kalau novel ini akan ditulis dari sudut pandang tokoh-tokohnya. Saya bolak-balik halaman setelahnya, tanpa membacanya. Ternyata benar. Ada 5 orang tokoh utama di novel ini. Berarti ada 5 sudut pandang, 5 cerita. Dan saya mulai membaca dari awal lagi.

Menurut saya, itu adalah salah satu kelebihan novel ini. Menggunakan 5 sudut pandang yang berbeda dalam satu bab. Mungkin enam sudut pandang, kalau naratornya diikutkan juga. Masing-masing tokoh mempunyai karakter dan masalah yang berbeda. Walaupun saya pikir kekuatan karakternya masih ada yang kurang (seperti tokoh Hasha dan Patta, yang saya rasa masih terasa sama). Isara yang satu-satunya perempuan, Chang yang berbeda dan "religius", serta Goza yang seorang b*jingan. Karakter mereka bertiga sangat kuat dibandingkan 2 karakter utama lainnya.

Mengenai pengembangan konflik tersusun rapi. Dari bab awal yang merupakan pemanasan dan kilas balik hubungan kelima tokoh, menuju ke tengah makin tampak masalah yang dihadapi masing-masing tokoh. Hingga bab terakhir yang merupakan pendinginan masalah. Semua teratur. Mungkin yang menurut saya kurang adalah cara penyampaian/penulisan cerita saat setiap tokoh mengingat kejadian masa lalunya. Saya sempat bingung, ini masuk ke timeline yang dulu atau sekarang.

Dan ending novel bagi saya termasuk salah satu bagian penting. Meskipun kelima tokoh sudah diceritakan endingnya, tapi tokoh Isara masih belum jelas. Bahkan meskipun dibuat satu bab di epilog untuk menceritakan akhir dari kisah Isara, saya bertanya-tanya "Cuma gini aja? Trus gimana kelanjutannya dengan si ini?" Rasanya masih ada yang mengganjal di akhir novel.

Rating : 7/10
sumber gambar

08 June 2014

Saya Kembali (lagi)

*celingak-celinguk*

tiba-tiba tikus, kecoak, laba-laba bermunculan

....

-___-