Perjalanan
pun berlanjut.
Langit
sore mulai menghitam. Pertanda malam mulai mendekat. Saya terkantuk-kantuk di
dalam mobil. Sepertinya begitu juga dengan teman-teman yang lain. Kami kembali
melewati jalan yang tidak rata, banyak lubang, dan berliku. Beberapa kali saya
terbangun. Perjalanan menuju tempat pameran terasa lebih cepat dari sebenarnya.
Mungkin karena saya tertidur dan setelah kira-kira tiga jam, kami sampai di
TeKaPe.
Pukul
8 malam. Masih banyak juga pengujung yang berdatangan. Padahal acara ini sudah
berlangsung mulai pukul 10 pagi tadi sampai 11 malam. Malang Coffe Festival
bertempat di sekitar salah satu plaza di Kota Malang (saya lupa nama tempatnya,
hehehe). Ada lebih dari 20 stand yang tentu saja menjual dan menyediakan
berbagai jenis kopi. Uniknya, setiap stand menyajikan kopi yang berbeda satu
sama lain. Selain itu, pada saat kami datang di panggung utama diadakan
pertunjukan para barista (sebutan bagi peracik kopi). Ada tiga orang barista
yang diadu kemampuannya dalam meracik sebuah hidangan kopi dengan bahan-bahan
yang disediakan. Setelah melihat sebentar, saya kembali berkeliling. Karena
saya bukan penggemar kopi dan kurang suka dengan rasanya, saya tidak mencoba
membeli atau merasakan. Rugi? Nggak sih. Kalau saya, biarpun cuma melihat-lihat
saja tapi itu pengalaman dan pemandangan baru bagi saya.
Tak
terasa pukul 9 malam. Kami pun ngglesot
di salah satu stand sambil ngobrol ngalor-ngidul. Menyusun rencana acara
setelah ini. Karena belum makan malam, rencananya kami akan makan terlebih
dahulu. Namun, karena masalah waktu kami membatalkannya dan berencana langsung
pulang ke tujuan masing-masing. Tidak lupa kami juga mengambil foto “keluarga”
di sini. Dan setelah puas berfoto, kami siap-siap pulang. Ada dua rombongan.
Rombongan mobil yang ke Sidoarjo berpisah di tempat. Rombongan mobil elf lebih
dulu mengantarkan Ranger Malang dan beberapa ranger yang masih ingin menginap
di Malang. Salaman dan dadah-dadah sebentar. Kami berpisah. Hanya tersisa 8
orang + 1 Pak Sopir yang meluncur ke Surabaya. Lagi-lagi mungkin karena
kecapekan, saya hanya tidur di perjalanan. Saat bangun, saya melihat mobil
sudah sampai di tol Porong. Mata masih berat dan saya tertidur lagi.
Minggu,
30 September 2012, 00.15. Kira-kira jam 12 malam lebih kami akhirnya sampai ke
terminal Bungurasih. Walaupun masih ngantuk, saya memaksakan diri berjalan.
Kami berdelapan pun berpisah. Saya, Dapid, dan Ivo memilih naik angkutan umum.
Dan ternyata, masih ada angkot yang beroperasi tengah malam begini. Luar biasa.
Salut untuk para sopir tengah malam ini. Selesai sudah trip seharian lebih
sedikit ke Malang ini. Sampai di kos, saya langsung mandi dan tepar. Bangun pas
azan subuh, dan tidur lagi sampai jam 10 siang *ngakak*
Bagi
saya ini adalah pengalaman yang seru. Satu hari yang berkesan. Suasana
perjalanan, pantai, dan Kota Malang. Jalan berbatu, pasir di kaki, suara ombak.
Dilanjutkan dengan bau kopi dan udara malam. You’re awesome guys!!
Thanks for the rockin’ trip.
Mas
Arief, Mbak Fety, Intan “mpuss”, Ubay, Alit, Nida, Dapid, Chopi “nyanyah”, Mbak
Endah, Pipit, Ivo, Nining dan kakaknya, Mega, Fikry, Mas Fa, Acol, Rere, Teza,
serta tamu dari Mamakota Mbak Fie dan Teguh.
Ada
yang belum kesebut? :)
Gambar diambil dari sini
NB: Belum sempat upload poto-poto yang saya ambil sendiri. Nanti akan saya update
ga ngopi to ternyataaa... aku dong ngopi *njuk ngopo shop? hehehe
ReplyDelete