09 June 2014

enigma

AWAS SPOILER!!!


Judul Buku : enigma
Pengarang : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Grasindo
Jumlah Halaman : 224 halaman

Pertama kali melihat sampul buku ini dan membaca judulnya, saya pikir ini pasti cerita misteri. Saya sering baca biasanya "enigma" itu berkaitan dengan sesuatu yang misterius. Jujur saja, saya tidak langsung membaca buku ini setelah saya beli. Beberapa bulan teronggok di lemari, beberapa hari yang lalu baru sempat saya pungut lagi. Ada godaan lain yang lebih besar dari buku ini :P

Saya buka halaman pertama. Sebelumnya saya baca lagi tagline di judulnya. Menarik. Bagian prolog masih  belum membuat saya tertarik karena tidak ada sesuatu yang 'wah'. Malahan membuat bingung karena terdapat beberapa pengulangan kata. Masuk ke Bab 1. Oke. Memang masih belum jelas, tapi saya tertarik membacanya karena pemilihan font yang berbeda dari novel umumnya. Lembar berikutnya, ada nama seorang tokoh. Saya jadi berpikir kalau novel ini akan ditulis dari sudut pandang tokoh-tokohnya. Saya bolak-balik halaman setelahnya, tanpa membacanya. Ternyata benar. Ada 5 orang tokoh utama di novel ini. Berarti ada 5 sudut pandang, 5 cerita. Dan saya mulai membaca dari awal lagi.

Menurut saya, itu adalah salah satu kelebihan novel ini. Menggunakan 5 sudut pandang yang berbeda dalam satu bab. Mungkin enam sudut pandang, kalau naratornya diikutkan juga. Masing-masing tokoh mempunyai karakter dan masalah yang berbeda. Walaupun saya pikir kekuatan karakternya masih ada yang kurang (seperti tokoh Hasha dan Patta, yang saya rasa masih terasa sama). Isara yang satu-satunya perempuan, Chang yang berbeda dan "religius", serta Goza yang seorang b*jingan. Karakter mereka bertiga sangat kuat dibandingkan 2 karakter utama lainnya.

Mengenai pengembangan konflik tersusun rapi. Dari bab awal yang merupakan pemanasan dan kilas balik hubungan kelima tokoh, menuju ke tengah makin tampak masalah yang dihadapi masing-masing tokoh. Hingga bab terakhir yang merupakan pendinginan masalah. Semua teratur. Mungkin yang menurut saya kurang adalah cara penyampaian/penulisan cerita saat setiap tokoh mengingat kejadian masa lalunya. Saya sempat bingung, ini masuk ke timeline yang dulu atau sekarang.

Dan ending novel bagi saya termasuk salah satu bagian penting. Meskipun kelima tokoh sudah diceritakan endingnya, tapi tokoh Isara masih belum jelas. Bahkan meskipun dibuat satu bab di epilog untuk menceritakan akhir dari kisah Isara, saya bertanya-tanya "Cuma gini aja? Trus gimana kelanjutannya dengan si ini?" Rasanya masih ada yang mengganjal di akhir novel.

Rating : 7/10
sumber gambar

08 June 2014

Saya Kembali (lagi)

*celingak-celinguk*

tiba-tiba tikus, kecoak, laba-laba bermunculan

....

-___-