17 December 2009

Backflush? (Flashback)

Postingan ini mirip dengan 2 postingan lalu. Sekedar mengingatkan saya. Mulai dari pertama masuk STAN sampai hari ini (akhirnya) pengumuman penempatan.

Berawal dari kira-kira 3 tahun yang lalu, saya yang sudah diterima di salah satu Perguruan Tinggi di Surabaya mendapatkan berita penentuan. Saya masih ingat hari itu hari Jumat, hari pengumuman kelulusan USM STAN 2006. Dan alhamdulillah saya diterima bersama seorang teman saya. Ada cerita unik, dari 5 orang teman yang sama-sama mendaftar hanya saya dan teman saya itu (sebut saja Orang Ndut--bukan nama sebenarnya) yang lolos. Saya cukup bimbang dalam memilih, meneruskan kuliah di Surabaya atau ambil STAN di Jakarta. Dan perubahan besar dalam hidup saya dimulai. Jujur, sebenarnya waktu tahu pengumuman itu tidak ada perasaan khusus di diri saya. Biasa saja.

Perjalanan berlanjut. Tahun pertama di STAN, bertemu dengan teman-teman kelas 1 yang unik, kawan-kawan kos yang aneh (gila, gokil, hebat, nggak tahu kata apa yang pas buat kalian pren), dan teman-teman sehobi di AKSARA yang kental dengan suasana kekeluargaan (miss you so). Tahun kedua diisi dengan kawan-kawan kelas 2 yang juga kocak, kompak, dan rame. Hidup DhuaK!! Tahun ketiga, agak berbeda dengan tahun kedua. Kelas 3 terasa sepi dan sibuk. Pengalaman KTTA, survey, UTS terakhir, UAS terakhir, dan akhirnya ditutup dengan Ujian Komprehensif Spesialisasi (UKS). Cerita tentang kuliah di STAN tidak jauh berbeda dengan SMA. Kegiatan rutin: bangun pagi, berangkat jam 8, pulang jam 5 sore. Biasa.
And at this year I met the one whom I believe will be my left ribs. Rainbow.

Pengumuman kelulusan diawali dengan yudisium dan diakhiri dengan ritual wisuda. Selanjutnya pengumpulan berkas-berkas syarat CPNS. Saya dan Orang Ndut berjuang mencari berkas-berkas sepanjang hari (thanks tumpangan sama bantuannya sob). Selesai. Menunggu pengumuman tahap 1 apakah saya akan ditempatkan di BPK, BPKP, atau DEPKEU. Dan dengan perasaan sedikit kecewa (maaf ya Rabb, saya sempat berpikir seperti itu, tapi sekarang tidak lagi) saya akhirnya diterima di DEPKEU.
She is in Department of Finance too. Leganya.

Dan menunggu lagi pengumuman tahap 2, istilah anak STAN: pengumuman instansi. Dan kemarin malam, lagi-lagi dengan perasaan yang sudah saya duga, saya diterima di Direktorat Jenderal Pajak. Dengan begini saya bisa keliling-keliling Indonesia (nggak tahu saya harus sedih atau senang). Semoga ini menjadi yang terbaik bagi saya Ya Alloh, di dunia maupun di akhirat. Sebagai info, Orang Ndut diterima di Inspektorat Jenderal. Eh, setelah hampir 5 tahun bersama sekarang pisah. Sedih juga rasanya. Huff,..
Dan sedihnya lagi, Rainbow diterima di BKF (yang mengharuskan terus kerja di Jakarta). T_T
Is she really my lost left ribs, oh God..

Dan sekarang saya di sini sedang posting untuk mengingatkan saya kembali bahwa pada hari inilah kehidupan yang sebenarnya akan dimulai.

LET'S START OUR LIFE!!

14 December 2009

5cm.




Judul buku : 5cm.
Pengarang : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Juml. halaman : 381 + x (cetakan ke-12)
Harga : Rp 54.500,-

Lima sahabat telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe paling terkenal di Jakarta, sampai nonton layar tancap. Semuanya penggemar film, dari film Hollywood sampai film yang nggak kelas--kecuali film India karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan di dunia atau masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dalam bentuk joget.

Suatu saat karena terdorong oleh rasa bosan di antara satu dan yang lain, mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Selama tiga bulan berpisah itulah telah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya.

Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Sebuah perjalanan yang telah mengubah mereka menjadi manusia seungguhnya, bukan cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama.

"Ada yang pernah bilang kalau idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi muda...."

Karakter utama:
  1. Arial. Arial adalah sosok paling ganteng di antara mereka. Berbadan paling besar. Selalu patuh pada semua jenis peraturan. Meskipun gitu, Arial selalu tertawa paling keras, jadi kalo nggak ada dia rasanya kurang rame. Satu hal yang paling aneh dalam diri Arial adalah dia suka kecap. Memang normal sih, tapi Arial berprinsip "Apapun makanannya, harus ada kecap". Sampai-sampai makan sayur asem aja pake kecap (iya, jangan dibayangin. Saya aja merasa mual ngebayanginnya).
  2. Riani. Riani cantik, pakai kacamata, cerdas. Satu-satunya kaum Hawa di geng ini. Riani punya inner beauty yang membuat orang pasti ngedengerin dia kalo dia lagi ngomong. Menjadi penengah dan penyejuk di antara gerombolan2 orang "gila" ini. Apa lagi ya tentang Riani? Tipikal cewek perfect lah.
  3. Zafran. Seorang penyair yang selalu bimbang. "Jangan bawa aku ke duniamu!" Pasti itu tanggapan orang2 yang kenal dengan dia. Selalu siapkan tali untuk mengikat Zafran kalo dia sudah mulai membentangkan tangan dan berpuisi. Zafran ini orangnya kurus, ceking, kayak kapur tulis. Penyuka warna merah dan hitam.
  4. Ian. Paling bengkak badannya. Kebalikan Zafran, Ian berbadan gendut, mirip sama boneka Dufan. Penggemar bola yang nggak bisa maen bola. Ian selalu mempunyai ritual yang didukung oleh kaum Adam, dua minggu sekali ke Glodok untuk membeli "Pieces of Lust".
  5. Genta. Bisa dibilang pemimpin geng Power Rangers ini. Orang yang selalu enak untuk diajak apa aja (maen basket bareng Arial, berfilosofi nggak jelas bareng Zafran, curhat lama2 sama Riani, ke Glodok bareng Ian). Tapi Genta juga sering menyendiri dalam dunianya.
Review singkat:

Bintang 5 buat novel ini. Mas Donny berhasil menggabungkan unsur humor, motivation training, kisah cinta, dan persahabatan dengan pas. Bahasanya enak buat dibaca, terasa mengalir begitu saja. Dibaca berapa kali pun saya tetap merasa kagum dan tersentuh saat membaca endingnya. Pertama kali baca perasaan saya campur aduk: ketawa dengan humor yang natural, sedih dan tersentuh dengan kisah-kisahnya, bahkan hampir menangis saat para tokoh menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bendera (dari Cokelat). Salah satu kelebihan buku ini seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, yaitu dapat mencampuradukkan semua emosi pembaca. Ending yang biasa dapat ditutupi lewat jalan cerita yang mengalir dan enak dibaca. Banyak kata2 bagus yang bisa dikutip dari novel ini. Antara lain yang berbekas dalam diri saya sampai saat ini adalah
"Setiap kamu punya mimpi atau kenangan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu. Jangan menempel. Biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu."
"Dan semuanya akan tambah indah kalo lo tetap jadi diri lo sendiri, bukan orang lain..."

28 November 2009

Back to October and November 2009

Waw, akhirnya saya di Madiun dan ngepost lagi. Memang kemarin-kemarin saya lagi nggak ada bahan buat ditulis. Dan posting hari ini hanya untuk merenungi apa yang telah terjadi pada bulan Nopember ini. Walau hari ini bukan hari terkakhir di bulan kesebelas ini.

Bulan Oktober tahun ini diawali dengan Ujian Komprehensif (hal 'buruk' ini tidak perlu saya bahas) dan acara yudisium (pengumuman kelulusan secara resmi) di kampus. Acaranya berlangsung cuma selama 1-1,5 jam. Dan dalam yudisium itu kami (kira-kira ada 7 kelas @ 38 anak) dipanggil satu-persatu berdasarkan peringkat indeks prestasi. Dan alhamdulillah saya masih berada di range "Sangat Memuaskan". Soalnya di kampus saya cuma ada 3 golongan, yaitu Terpuji (saya menyebutnya klan dewa dan tidak mungkin saya termasuk klan ini), Sangat Memuaskan, dan Memuaskan (saya juga tidak berharap masuk ke golongan ini). Soal berapa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saya alhamdulillah lagi masih 3,...

Dan kemudian, kegiatan agak berkesan adalah perpisahan akuntansi di malam hari. Banyak acara pada malam itu, di antaranya band kampus, pemutaran film (yang nggak berkesan sekali), dan peluncuran kembang api. Jangan lupakan juga penguburan Time Capsule (20 tahun mendatang akan dibuka). Acara ini benar-benar milik Akunisti (sebutan untuk mahasiswa akuntansi). Acara yang sebelumnya kurang berkesan ini untunglah ditutup dengan agak berkesan. Foto-foto narsis dengan kawan-kawan kelas, kos, kampus (mungkin kalau ada waktu akan saya upload fotonya). Dan ending song dari acara ini yang membuat saya agak terharu "You've Got A Friend". Entah kenapa, lagunya nyentuh banget. Apalagi pas nyanyi, kami sambil megang kembang api, dan panitia juga meluncurkan kembang api lainnya.
NB: And I met her here, dan pikiran saya berkata "Wow, she's really beautiful!". Tapi tetap saja saya tidak sanggup mengajaknya bicara (speechless).

Acara atau prosesi sakral selanjutnya: wisuda. Acaranya diadakan bertepatan dengan hari pahlawan, 10 Nopember 2009. Dan anehnya, tidak berbekas apa-apa pada diri saya. Setelah mendengarkan basa-basi dari pihak-yang-wajib-mengucapkan-basa-basi-tersebut saya dipanggil di urutan ke-160. Lama juga. Setelah itu, ya sudah. Begitu aja.
NB: I met her again, secara tidak sengaja. Dapet fotonya walau bertiga bareng teman saya.

Dan beberapa hari lalu acara kampus di bulan Nopember ini ditutup dengan pemberkasan dan pengumuman penempatan. Cita-cita dan impian saya adalah masuk ke BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Tapi, yah, Alloh swt. menempatkan saya di Departemen Keuangan. Apalah daya, dan di saat itu saya benar-benar agak merasa kecewa. Tapi, ya alhamdulillah semoga itu yang terbaik bagi hidup saya kelak. Amin...

Mungkin itu kejadian-kejadian yang perlu saya ingat dan renungkan di 2 bulan lalu. Sesuatu yang kita harapkan belum tentu kita dapatkan (bijak mode: on). Besok hari Senin (30 Nop) saya akan kembali ke Jakarta dan menyelesaikan urusan saya dengan kampus. Untuk rencana bulan Desember mendatang, saya akan menulis 2 cerpen (kalau sempat) dan beli jaket NDI (mudah-mudah uang bulanan cepet turun). Sampai jumpa di Ibukota!
And I wish I can meet her again...

01 November 2009

Puisi di Kala Senggang

Pagi ini saya datang ke CD Park (sebutan untuk taman kampus) daripada bengong di kos. Akhirnya bikin dua puisi iseng ini deh...

Puisi pertama ditulis saat melihat daun-daun kering berguguran.

Birama 1/1

Satu per satu hitungan jam
Aku menggeliat dari tidurku
Dari dekapan ibu aku berontak
Menuju fase kehidupan baruku

Satu per satu hitungan tahun
Tubuhku kaku
Tangan kekar, kaki tegar, wajah sangar
Aku masih mencari hidup

Satu per satu
Rambutku berjatuhan
Tubuh renta, kaki lunglai
Tangan tak lagi kekar, kering dan rapuh
Apakah ini hidup?

Puisi kedua terinspirasi setelah membaca sebuah artikel dari blog teman.

Asa

Tubuh bugar
Wajah sumringah
Air mata bahagia
Pergi dari rumah membawa asa

Tubuh, tulang berbalut kulit
Wajah, pucat dan sendu
Tak ada air mata
Kembali ke rumah tinggal nama

21 October 2009

Mati Beku Stage 4

Level -40
Bahasa gaulkan soalnya. Hati-hati harus tepat. Trus cari judulnya dengan bantuan Om. Berhubungan dengan buku/film/suatu pertunjukan.

Level -41
Cek daleman. Lihat judul dan cari tahu apa maksudnya. Gaulkan salah satu kata di soal, tapi harus cari yang tepat. Minta bantuan Om.

Level -42
Kerjakan saja yang diperintahkan. Persamaan matematika sederhana kok.

Level -43
Lapis 1: WYSIWYG (what you see is what you get). Gambar apa itu? Dalam bahasa gaul.

Lapis 2: Cek daleman. Ada dua kata yang aneh? Pada kata pertama gaulkan juga angka-angka yang mengapitnya. Selanjutnya, ganti marga dengan kata kedua. Download filenya.

Lapis 3: Buka file yang telah didownload dengan program pengolah kata sederhana. Pertama cek "judul"nya. Kalau tidak tahu, tanya ke Om. Trus ada kalimat-kalimat aneh juga kan? Konversikan kalimat tersebut. Setelah ketemu hasil konversinya, tanya ke Tante. Cari kata ilmiahnya.

Level -44
WYSIWYG again, tapi dalam bahasa ibu.

Level -45
Lapis 1: Cek daleman, tahu maksudnya kan?

Lapis 2: Cek daleman lagi. Tanya ke Om siapa yang ngomong seperti itu.

Level -46
Langkah 1: Cek daleman dulu. Ada sesuatu yang aneh yang mengingatkan pada sebuah deret?

Langkah 2: Tanyakan soal ke Om. Nanti hasilnya sesuatu yang familiar. Ambil satu kata saja.
Jawabannya adalah gabungan hasil pada langkah 1 dan langkah 2.

Level -47
Lapis 1: Tulis saja, jawaban sudah tersedia di depan mata.

Lapis 2: Ups, ternyata "Maaf, halaman yang Anda cari tidak ditemukan". Jangan ragu, coba cek daleman.

Level -48
Kalau ini harus benar-benar teliti. Gunakan tikus untuk menjelajahi gambar. Ada sesuatu yang keluar jalur. Kalau sudah ketemu, sebutkan nama negaranya.

Level -49
Cek daleman. Tanya ke Om atau Tante. Hal pertama yang terlintas di pikiran setelah membandingkan daleman dengan hasil hasil yang didapat.

Level -50
Soal tidak berpengaruh. Cek daleman. Ada angka dan tulisan yang aneh kan? Nah, perlakukan si tulisan itu seperti angka.

Level -51
Kalau menurut saya sih, level ini hanya masalah logika. Coba cari persamaan yang ada di soal. Jangan lupa gunakan kaum Romawi.

Level -52
Tanya Om tentang Kumon 5A. Perlakukan gambar dengan cara Kumon 5A. Jawabannya nggak membentuk sebuah kata yang punya arti, jadi disarankan untuk bruteforce.
Superclue: Bahasa betawi dari salah satu rasa susu/permen.

17 October 2009

Mati Beku Stage 3

Level -27
Yang hobi maen Notpron juga pasti bingung, ini Mati Beku atau Notpron. Tapi lanjut aja kayak maen Notpron. Bagi yang belum tahu, saya beri tahu level ini ada 3 lapis (bukan langkah lho).

Lapis 1: Tinggal ikuti perintahnya. Gerakkan kursor ke tempat yang dituju

Lapis 2: Kalo ke lapis ini ada yg berubah, berarti buat ke lapis selanjutnya juga harus diubah

Lapis 3: Sebenarnya ini yang penting. Ingat "ini bukan not pron". Masih nggak ngerti? Jadikan bahasa gaul aja. Trus ingat persamaan matematika [negatif] x [negatif] = [positif]. Dan jangan kembali dulu ke jalan Mati Beku.

Level -28
Langsung tanya ke Om. Dua-duanya sekaligus. Kembalilah ke jalan Mati Beku.

Level -29
Sampai sekarang saya belum tahu apa hubungan soal dengan buku yang dimaksud. Jadi begini, level ini berhubungan dengan salah satu serial makhluk penghisap darah yang baru-baru ini terkenal. Cari bukunya. Jangan lupa cek daleman.
Superclue: Ini seri yang berbeda dari novelnya Bu Meyer.

Level -30
Ada yang berbeda dari level-level sebelumnya. Kalau sudah tahu, tanya ke Om.

Level -31
Huruf yang cetak tebal coba baca dengan cepat. Trus minta bantuan Om atau Tante. Cari nama kota yang berhubungan dengan itu.
Superclue: Cari yang memiliki "tanda"

Level -32
Langkah 1: Denger suara aneh? Download dulu deh (File - Save Page As).

Langkah 2: Kalau sudah didownload, "balikkan" dengan program pengolah suara paling sederhana (ada di setiap kompi kok).

Langkah 3: Tahu magic numbernya kan? Gabungkan dengan daleman level sebelumnya. Minta bantuan Om.

Langkah 4: Sudah tahu namanya? Cari nama lainnya. Ini berhubungan dengan simbol matematika. Minta bantuan gabungan dari Om dan Tante.
Superclue: Hanya satu kata.

Level -33
Cek daleman. Ada yang salah, tulis yang benar.

Level -34
Tahu bilangan kuadrat yang kalau dijumlahkan hasilnya 34? Balik ke level yang sesuai dengan salah satu bilangan tersebut. Cek dalemannya. Tanya ke Tante. Berhubungan dengan sebuah operasi yang dilakukan waktu Perang Dunia II.

Level -35
Cari tahu maksud dari "negara rendah". Negara-negara ini benar-benar rendah. Cari nama persekutuannya di Om atau Tante.
Superclue: Singkatan dari nama 3 negara.

Level -36
Kembalilah ke awal Stage 3 ini. Ada sesuatu yang mirip sama gambar di soal kan? Cari tahu yang dilingkari. Gunakan situs "Tabung Kamu".

Level -37
Langkah 1: Ada yang harus didonlot lagi tuh. Cari siapa komposernya.

Langkah 2: Gabungkan dengan nama agen mata-mata/detektif paling terkenal.

Level -38
Bawa pulang gambar. Cek dalemannya.

Level -39
Langkah 1: Cek daleman dan tanya Om.

Langkah 2: Cocokkan soal dengan tanggal episode tersebut.

Langkah 3: Temukan siapa "prime suspect"nya. Tulis nama lengkapnya. Bisa ditanyakan ke Om.

08 September 2009

Berbagi Cerita dalam Perjalanan ke Kota Tercinta

Sebenarnya cerita ini sudah lama ingin saya tulis. Seminggu yg lalu, tepatnya hari Selasa, 1 September 2009 saya dalam perjalanan pulang ke kampung halaman tercinta, Madiun. Karena saya termasuk salah seorang pengguna kereta api sejati (tsah..) saya memutuskan pulkam dengan naik kereta. Dan entah ini salah satu keanehan saya atau emang dasarnya saya ini "wong ndeso" saya lebih suka (meskipun agak nggak nyaman) naik kereta tipe ekonomi ketimbang bisnis/eksekutif. Rasanya lebih seru aja gitu. Dan cerita ini merupakan salah satu keunggulan atau keunikan naik kereta ekonomi. Cerita di besi tua ini pun dimulai....

Panas tidak terlalu menyengat saat saya sampai di stasiun Tanah Abang. Jam 2 siang kurang. Masih cukup banyak waktu untuk menunggu kereta keberangkatan jam 15.30. Saya berjalan ke loket dan membeli tiket KA Brantas tujuan Madiun, yah.. Rp 37.000 cukup menghemat ongkos pulang lah (ini lg keunggulan kelas ekonomi). Setelah mendapat tiket saya duduk di lobi stasiun dan memandang sekeliling. Tak banyak juga yang antre tiket, tak seperti biasanya. Waktu berlalu, terdengar pengumuman "Bagi penumpang KA Brantas dapat menunggu di peron 3. Kereta akan segera datang." Saya segera turun ke peron 3.

Di dalam kereta, gerbong 8.
Salah satu keunikan bagi pengguna kereta ekonomi adalah kadang2 kita tidak kenal dengan orang yang duduk di depan, sebelah kiri, atau sebelah kanan kita. Dan itulah yg terjadi pada saya. Saya dapat tiket nomor 13C, yang artinya saya akan mendapat tempat duduk 3-3 berhadapan. Pasti 'sumpek' sekali, hufh... Pas saya menemukan tempat duduk saya, sudah ada 3 orang di sana: seorang bapak-bapak, seorang mbak-mbak, dan seorang mas-mas. Hehehe.. nggak enak ya nyebutinnya. Dan selang beberapa lama 5 tempat duduk di sekitar saya sudah terisi. Pembicaraan unik dengan orang-orang yang belum dikenal mulai terjadi. Kami berenam adalah:
  1. Seorang perempuan berjilbab. Ternyata adalah seorang ibu muda berumur 27 tahun asal Solo yang akan pergi ke Kediri, tempat suaminya. Ibu ini punya satu orang anak dan bekerja sebagai baby sitter di Jakarta.
  2. Seorang pemuda. Kira2 seumuran dengan saya, tapi tampaknya lebih tua. Tinggal di Walikukun, Ngawi. Dan di Jakarta bekerja sebagai karyawan di pabrik tahu. Tak banyak yang saya tahu karena dia nggak banyak omong (sama seperti saya).
  3. Seorang bapak paruh baya. Usia 48 tahun, tapi wajahnya kelihatan lebih tua. Tujuan bapak ini Solo. Dan Bapak ini bercerita pada kami kalau dia punya dua istri (satu di Boyolali, satu di Bali). Dia juga bercerita kalau istri pertamanya baru tahu dia menikah lagi 2 tahun terkahir ini.
  4. Seorang perempuan. Ternyata juga seorang ibu dengan anak tertua berusia 17 tahun, padahal ibu ini berusia 32 tahun. Dan dia bercerita pada kami bahwa dia dulu dijodohkan orang tuanya pada usia 14 tahun. Dan sekarang dia menikah untuk kedua kalinya. Orangnya paling rame di antara kami berenam. Banyak kisah gelap di balik kehidupan mbak ini.
  5. Seorang bapak tua lagi. Asal Madura. Kebalikan dengan bapak nomor 3 tadi, walaupun sudah berusia 56 tahun tapi wajahnya kelihatan lebih muda. Kalau bapak yang satu ini punya prinsip: satu istri saja sampai mati, yang langsung di"setuju"i oleh mbak nomor 4.
  6. Saya sendiri. Pemuda berusia 20 tahun.
Bertemu dengan orang2 ini membuat saya tersenyum. Belum begitu kenal, tapi rasanya sudah berteman sejak lama. Khas orang Indonesia. Oh ya, salah satu keanehan lagi adalah kami nggak tahu siapa nama masing2 dari kami.
Hmm... aneh, unik, tapi asik!!

Yah, begitulah. Sekedar berbagi cerita bagi teman2 yang pernah mengalami kejadian seperti itu. Bagi mbak-mbak, bapak-bapak, dan mas di KA Brantas gerbong 8, nomor tiket 12 A, 12 B, 12 C, 13 A, 13 B, dan 13 C... kalau seandainya bertemu lagi masih ingat nggak ya?

24 July 2009

Mati Beku Stage 2

Level -14
Gampang kok, tinggal tanya aja sama Om. Pasti ketemu jawabannya. Ini acara kesukaan para mimin.

Level -15
Sama, cari di Om. Masih ada hubungannya sama jawaban level sebelumnya.

Level -16
Tanya ke Om. Langsung dapet.

Level -17
Langkah 1: Lihat judul. Cari di Om. Udah tahu itu apa, cari liriknya. Simpen dulu buat nanti.

Langkah 2: Cek daleman. Ada beberapa kata-kata aneh. Masukin satu-persatu. Ada yang aneh kan di dalam gambarnya. Simpen, kalau perlu dicatat.

Langkah 3: Perhatikan di judul, ada yang harus diisi kan? Ganti kata di lirik sebenarnya dengan yang ditemukan di dalam gambar.

Jawaban level ini berupa kata aneh yang nggak ada artinya, jadi nggak perlu bingung.

Level -18
Cari tahu arti judulnya. Berpikirlah secara matematika dalam bentuk lain.

Level -19
Lihat daleman. Ada sesuatu yang aneh dan masih acak atau dalam bentuk anagram (sesuai judulnya). Bantuan Om juga bisa digunakan.

Level -20
Judulnya mengingatkan sesuatu kan? Sebuah kode terkenal. Konversikan soal dengan menggunakan kode tersebut.

Level-21
Cari tahu di Om dulu itu quote siapa. Trus cari lagunya. Cari versi Jepang dari lagu tersebut. Tante ngasih tahu kok.

Level -22
Ini paling pas minta bantuan Tante. Itu peta apaan (inget hobi mimin). Trus cari tahu yang dilingkari itu namanya apa.

Level -23
Setelah persamaannya dikerjakan, baru dikonvert ke bentuk biasa.

Level -24
Judul mungkin nggak ngaruh. Jadi cari tahu gambar-gambar itu merupakan jenis dari apa. Atau kalau nama dari tiap-tiap gambar itu adalah 'kata khusus', kata umumnya apa?

Level -25
Ada yang salah. Bisa minta bantuan dari program buat nulis.

Level -26
Level terakhir dari Stage 2.
Cek daleman dulu. Trus cari di Om apa yang diminta judul.

20 July 2009

Mati Beku Stage 1

Terinspirasi dari salah satu blog yang baru saya kunjungi, saya membuat postingan ini. Mati Beku merupakan salah satu game riddle Indonesia (sebutan untuk game bergenre teka-teki atau misteri) yang sering saya kunjungi. Game riddle buatan luar yang saya ketahui misalnya Godtower atau Notpron.

Sistem permainannya sama, yaitu dengan mengganti URL nya. Misalnya Anda sekarang berada di http://www.matibeku.com/gameon/astaga.html, dan Anda percaya jawabannya adalah iseng, maka Anda mengganti kata astaga dengan iseng, menjadi http://www.matibeku.com/gameon/iseng.html. Untuk jawaban yang lebih dari satu kata, tulis jawabannya tanpa spasi.
Sekedar informasi, permainan Mati Beku dibagi menjadi beberapa stage (saat ini ada 7 stage) dan dari setiap stage tersebut dibagi lagi menjadi beberapa level (kira-kira 13 level di setiap stage dan saat ini sudah ada 91 stage). Untuk memulai permainan Mati Beku silakan klik di sini.

Dan inilah unofficial clue dari saya untuk Stage 1:

Level 0
Isilah bintang-bintang tersebut dengan kata yang tepat.

Level -1
Perhatikan dari atas sampai ke bawah. Hati-hati, kalau jawaban salah bisa loncat ke bukan level selanjutnya.
Superclue: Perhatikan paling atas saja!

Level -2
Kalau cara ke level ini dengan menuliskan "begini", kalau ke level selanjutnya dengan ....

Level -3
Gunakan telinga kanan dari si tikus. Anda akan menemukan sesuatu yang berbeda

Level -4
Kembali ke "Halaman Utama" Mati Beku. Dan si situ terdapat beberapa jawaban yang disediakan. Hati-hati bisa loncat level.

Level -5
Sama seperti level sebelumnya tapi cari yang terdiri dari 2 kata

Level -6
Konvert angka-angka itu dengan alat di kompi dan Anda akan memperoleh sebuah kode warna. Cari nama warna itu apa (bisa minta bantuan dari Om).
Superclue: Jawaban pake bahasa ibu dan terdiri dari dua kata.

Level -7
Cari tahu "Siapa aku?". Pake telinga kanan tikus juga bisa kok.

Level -8
Apa yang hilang? Lihat ke atas, jangan yang paling atas. Tahu kan apa yang "hilang"?

Level -9
Ada 2 langkah bersamaan yang perlu dilakukan. Jawaban level ini merupakan gabungan dari Langkah 1 dan Langkah 2 --> [jawaban 1].[jawaban2]

Langkah 1: Cek daleman (source code halaman). Ada bintang muncul lagi. Cari siapa dia.

Langkah 2: Lihat judul. Merasa familiar? Ganti marganya. Ada hubungannya dengan program paling tradisional buat ngetik.

Level -10
Cari di Om atau Tante. Jangan kembali dulu ke "jalan" benar.

Level -11
Itu merupakan quote siapa? Dan sekarang kembalilah ke "jalan" yang benar.

Level -12
Minta bantuan Om lagi. Nah, ketemu kan. Biasanya di tempat itu diadakan sebuah cabang olahraga. Cari nama olahraganya. Terkenal banget kok. Disiarin di TV juga kok, biasanya malam/dini hari. Jawaban pake bahasa ibu.

Level -13
Nah, level terakhir nih. Ada yang "hidup", perlu di"mati"in tuh.

01 July 2009

Resurrection

Cocok gak ya sama judulnya?

Yang jelas saya mulai berpikir macam-macam setelah mulai membuka blog ini lagi. Berpikir sebenarnya untuk apa saya bikin jurnal harian ini. Tempat mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan uneg2? Membuat blog komersil? Atau hanya untuk ikut2an?

Entahlah,,
Itu niat saya yang dahulu. Akhirnya saya sadar. Agar blog ini selalu keisi, saya berpikir kalau ini adalah kumpulan catatan2 saya, entah itu penting atau tidak, dan apakah blog ini akan banyak dikunjungi orang atau tidak.

Yang jelas, mulai hari ini saya akan menata hati kembali (ehm) untuk tetap stay on this place.. Dan mungkin sebisanya akan tetap menulis di sini. Menghidupkan blog yang baru mati suri ini.

Di detik-detik terakhir akhirnya saya menemukan judul yang pas (FYI judul awal postingan inii adalah "The Thinker". OK, it's weird, isn't it??)